Monday, October 24, 2016

Perbedaan Sistem Penggerak Depan dan Penggerak Belakang pada Mobil

Mesin pada kendaraan seperti mobil tentu saja memiliki system penggerak yang membantu mesin untuk  menggerakkan mobil tersebut. Jenis dari system penggerak mobil terbagi menjadi 3 yaitu, yaitu penggerak roda depan (FWD), penggerak roda belakang (RWD) dan penggerak 4 roda (4WD/AWD).

A.    Penggerak Roda Depan (FWD)
            Sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive) yaitu system penggerak roda mobil dimana  mesin akan menyalurkan tenaganya ke roda depan mobil. Di mobil seperti ini, poros roda depan langsung terhubung dengan transmisi dan mesin sehingga mesin tidak harus melalui propeler dan differensial untuk menggerakkan roda mobil. Contoh mobil yang menggunakan system penggerak roda depan (FWD) antara lain Honda Jazz, Honda Civic, Honda City, Toyota Corolla, Toyota Yaris, Alfa Romeo Brera, Alfa Romeo Spider, Honda CRV, Honda Odyssey, Honda Stream, Honda HRV, Honda Integra, Honda Accord, Honda Prelude, Hyundai Accent, Mitsubishi Lancer aje, Mitsubishi FTO, Mazda 3, Mazda 6, Toyota Camry, Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Wish, Mini Cooper, Renault Avantime, Renault Megane, Peugeot 206, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dll.


Keunggulan mobil berpenggerak roda depan antara lain :
1.      Penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga laju mobil lebih gesit dan responsif.  Hal ini karena poros roda langsung terhubung dengan transmisi tanpa melalui propeler dan diferential. Selain itu, traksi lebih besar karena beban mesin terhadap roda depan..
2.      Lebih irit bahan bakar. Hal ini karena tenaga langsung disalurkan gearbox menggunakan drive shaft yang lebih pendek. Posisi mesin yang searah dengan roda lebih meringankan beban mesin, sehingga tenaga lebih efisien dan menghemat BBM .
3.      Mobil lebih nyaman ditumpangi, karena penumpang tak terganggu dengan getaran dan suara bersisik yang dihasilkan oleh propeler shaft dan diferential.
4.      Ruangan lebih lapang karena lantai kabin bisa dibuat rata.

Kekurangan dari mobil berpenggerak roda depan antara lain :
1.      letak mesin lebih rumit dan memakan ruang, sehigga melahirkan biaya perawatan yang lebih teliti dan mahal.
2.      Sistem  kemudi dan sistem dari mesin dan penggerak menjadi satu pada roda depan. Hal ini menyebabkan rangkaian suspensi pada bagian depan lebih rumit.Akibatnya, kerja komponen suspensi dan kemudi bekerja lebih berat, sehingga lebih cepat mengalami keausan.
3.      Roda depan lebih cepat aus, karena roda depan menjadi berfungsi ganda, yaitu sebagai penggerak dan pengendali.
4.      Lebih sulit parkirnya, terutama pada saat parkir pararel yang sempit. Karena radius belok ban lebih terbatas akibat drive shaft

B.     Penggerak Roda Belakang (RWD)
            Mobil dengan penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive) adalah mobil yang roda belakangnya mendapatkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni untuk mengarahkan mobil saja. Ada gardan yang diletakkan di belakang mobil sebagai penyalur tenaga mesin ke roda belakang. Mobil penggerak roda belakang sangat populer sebelum tahun 90-an. Contoh mobil yang menggunakan system penggerak roda belakang (RWD) antara lain Nissan Silvia, , Toyota Avanza, Toyota Kijang, Toyota Innova, Toyota Mark II, Pontiac Soltice, Alfa Romeo 75, Isuzu Panther, dan juga mobil niaga.

Keunggulan mobil berpenggerak roda belakang antara lain :
1.      Ruang mesin lebih longgar , karena mesin terpasang searah dengan body mobil. Sehingga lebih mudah dalam perawatan, seperti mencuci mesin.
2.      Daya yang didapat dari roda lebih kuat untuk membawa beban.Untuk itulah kenapa mobil dengan sistem penggerak roda belakang banyak digunakan untuk mobil niaga.
3.      Lebih mudah saat mobil diparkir, karena derajat putar roda tidak dibatasi oleh drive shaft.
4.      Sistem mekanisasi, kemudi dan sistem suspensi depan lebih awet, karena kegunaan roda depan hanya untuk mengatur arah saja.

Kelemahan mobil berpenggerak roda belakang antara lain :
1.      Mesin lebih banyak kehilangan tenaga, karena harus melalui beberapa mekanisasi sebelum menggerakkan roda belakang. Hal ini tentunya membuat mobil lebih boros dalam hal konsumsi bahan bakar.
2.      Ruangan lebih sempit karena terdapat lekukan  dari ruang propeller shaft pada lantai kabin
3.      Getaran dan suara bersisik yang dihasilkan oleh propeler shaft dan diferential membuat penumpang kurang nyaman.

Kesimpulan
            Semua jenis teknologi penggerak roda pada mobil tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing masing. Namun sebenarnya, semua tergantung peruntukan dan penggunaan. Misalnya, mobil jenis sedan yang sering dipakai dijalan raya banyak yang memakai penggerak roda depan karena lebih irit dalam konsumsi bahan bakar. Pada mobil niaga lebih baik memakai system penggerak roda belakang karena Daya yang didapat dari roda lebih kuat untuk membawa beban

Sumber
[1]        Read more at www.spiderbeat.com: Mobil penggerak roda belakang VS Mobil penggerak roda depan
[2]      https://autonetmagz.com/inilah-plus-dan-minus-mobil-berpenggerak-fwd-rwd-dan-awd/28346/

[3]        http://proyek-lebah.blogspot.co.id/2013/08/sistem-penggerak-roda-pada-mobil-ff-fr.html

Perbandingan Ban Cadangan Full Size dan Space Saver

            Ban cadangan merupakan perlengkapan yang penting dalam berkendara dengan mobil. Ban cadangan berguna untuk mengantisipasi jika salah satu ban utama mengalami kebocoran atau masalah lain. Dijelaskan pula pada Undang-undang lalu lintas No 22 tahun 2009 pasal 57 ayat (3) menjelaskan, perlengkapan sekurang-kurangnya sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dan dongkrak serta pembuka roda.
            Ban cadangan yang ada pada mobil terdiri dari beberapa jenis antara lain Ban Cadangan jenis Full Size, Ban Cadangan jenis Space Saver, dan Ban Cadangan jenis Folding. Jenis ban cadangan yang dibahas pada pembahasan ini hanyalah Ban Cadangan jenis Full Size dan Ban Cadangan jenis Space Saver.

A.    Ban Cadangan Full Size
            Ban cadangan jenis ini memiliki ukuran serupa dengan yang digunakan pada keempat ban lainnya. ban cadangan ini memiliki kemampuan yang sama dengan 4 ban pokok lainnya sehingga bisa untuk dipakai sehari-hari. Ban cadangan jenis ini banyak digunakan pada mobil-mobil lawas dan semakin jarang digunakan pada mobil-mobil modern meskipun beberapa mobil-mobil modern masih menggunakan ban cadangan jenis ini.

            Ban cadangan jenis ini memiliki kelebihan antara lain :
1.      Ban jenis ini dapat dirotasikan dengan 4 ban pokok lainnya
2.      Ban cadangan jenis ini memberikan perlakuan terhadap mobil yang sama seperti 4 ban pokok lainnya.
3.      Ban cadangan jenis ini dapat dipakai dengan jangka waktu yang lebih lama dibandingkan ban cadangan space saver.
Ban cadangan jenis ini memiliki kekurangan antara lain :
1.      Ukurannya yang besar, menyita sebagian besar kapasitas bagasi.
2.      Penggunaan ban serep tipe ini semakin tidak popular karena bobotnya yang berat dan dianggap membebani kendaraan.
3.      Biaya produksi mobil yang memakai ban cadangan jenis ini lebih tinggi

B.     Ban Cadangan Jenis Space Saver
            Ban cadangan jenis ini memiliki ukuran lebih kecil  dari keempat ban pokok lainnya. Ban jenis ini juga disebut sebagai ban cadangan Temporary yaitu ban cadangan yang penggunaannya hanya pada keadaan darurat. Ban cadangan jenis ini menggunakan ukuran ban, bahkan diameter velg yang berbeda dengan keempat ban lain yang digunakan mobil. Karena ukuran yang jelas berbeda, ban serep tipe ini tidak masuk dalam siklus rotasi ban. Ban cadangan jenis ini banyak digunakan pada mobil-mobil modern terutama pada mobil jenis sedan ataupun hatchback.

            Ban cadangan jenis ini memiliki kelebihan antara lain :
1.      Ukuran ban yang kecil tidak menyita sebagian besar kapasitas bagasi.
2.      Ban jenis ini dapat memangkas biaya produksi mobil
3.      Bobotnya yang lebih ringan tidak terlalu membebani kendaraan.

Ban cadangan jenis ini memiliki kekurangan antara lain :
1.      Ban cadangan ini tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama karena berisiko terhadap keselamatan dalam berkendara
2.      kecepatan maksimal yang diijinkan ketika melaju dengan ban cadangan jenis  ini. biasanya 50 hingga 80 km/jam.
3.      Pengontrolan terhadap ban cadangan jenis ini harus dilakukan lebih sering dibandingkan ban cadangan full size. Tekanan angin juga harus dipastikan sesuai dengan yang direkomendasikan. Karena biasanya tekanan angin dibuat sangat tinggi dibanding keempat ban lainnya

Kesimpulan
            Ban cadangan yang merupakan perlengkapan yang penting dalam berkendara dengan mobil berfungsi untuk untuk mengantisipasi jika salah satu ban utama mengalami kebocoran atau masalah lain. Ban cadangan Full Size dan Space Saver memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Ban Full Size unggul pada segi keselamatan sementara ban Space Saver memiliki keunggulan pada penghematan ruang. Sebaiknya ban cadangan yang dibawa pada saat berkendara dengan mobil yaitu ban cadangan jenis full size karena lebih mengutamakan keselamatan sehingga ban jenis full size lebih aman dibandingkan dengan ban space saver.

Sumber
[1]        http://m.autobild.co.id/read/2015/12/13/15221/54/15/Tips-Perlakuan-Berbagai-Jenis-Ban-Serep-Mobil

[2]        http://www.mobilku.org/2015/12/ukuran-ban-serep-tidak-sama-dengan-ban.html

Sunday, October 23, 2016

Perbedaan AC Window dengan AC Split


            Tata Udara atau Air Conditioning telah memasuki hampir seluruh fase kehidupan modern. Untuk negara-negara tropis seperti Indonesia, alat pendingin ruangan mempunyai peranan yang sangat besar, khususnya di kota-kota besar di mana aktivitas kegiatan ekonomi berjalan dengan cepatnya. Di sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai suhu rata-rata lingkungan di atas 30 °C yang membuat kurang nyaman bagi para karyawan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, karena suhu tersebut jauh diatas suhu kenyamanan orang yaitu sekitar 25 °C. Dengan suhu lingkungan yang tinggi, untuk mendapatkan suhu ruang yang nyaman perlu adanya pengkondisian suhu agar nyaman. Alat ini dikenal dengan pengkondisi udara (AC). AC terdiri dari beberapa jenis antara lain AC window, AC split, dan AC sentral, AC standing floor, dan ac cassette. Jenis AC yang dibahas pada pembahasan ini hanyalah AC window dan AC split.

A.        AC Window
            AC Window adalah AC yang semua komponen AC seperti filter udara, evaporator, blower, compressor, condenser, refrigerant filter, expansion valve dan controll unit terpasang pada satu base plate. kemudian base plate beserta semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam kotak plat sehingga menjadi satu unit yang kompak. AC window merupakan unit ac yang mengimplementasikan pengkondisi udara pada ruangan kecil. Unit AC ini dibuat dengan ukuran kecil sesuai ukuran jendela sehingga mudah dipasang. Setelah dipasang, AC disambungkan ke stop kontak dan dinyalakan, maka ruangan akan segera dingin.


            AC jenis window ini memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.      Pemasangan dan pengoperasian AC yang mudah
2.      Mudah dalam pemeliharaan dan perawatannya
3.      Harga yang cenderung murah

            Selain memiliki kelebihan, AC jenis Window ini memiliki kekurangan antara lain :
1.      Karena semua komponen AC terpasang pada base plate yang posisinya dekat dengan ruangan yang didinginkan, maka cederung menimbulkan suara berisik (terutama akibat suara kompresor)
2.      Tidak semua ruangan dapat dipasang AC window, karena AC window harus dipasang dengan cara bagian condenser menghadap ketempat terbuka supaya udara panas dapat dibuang kealam bebas.

B.        AC Split
            AC Split adalah AC yang komponennya dibagi menjadi dua unit yaitu unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator blower, expansion valve dan controll unit, serta unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan refrigerant filter. AC split memisahkan sisi panas dan sisi dingin sistem. Sisi yang dingin terdiri atas katup ekspansi dan kumparan evaporator yang pada umumnya ditempatkan dalam suatu Air Handler Unit (AHU). AHU menghembuskan udara melalui kumparan evaporator dan udara, setelah melalui kumparan evaporator menjadi dingin. Udara dingin ini kemudian disalurkan ke ruangan dalam gedung yang didinginkan Sedangkan sisi panas yang biasa disebut dengan unit kondensasi atau kondenser biasanya diletakkan di luar bangunan.


              AC jenis split ini memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.      Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar, misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah  pada bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.
2.      Suara didalam ruangan tidak berisik

Selain memiliki kelebihan, AC jenis split ini memiliki kekurangan antara lain :
1.      Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan membutuhkan tenaga yang terlatih.
2.      Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
3.      Harganya lebih mahal.

Kesimpulan
AC jenis Window dan Split memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan AC hendaknya sesuai dengan luas ruangan dan juga letak ruangan yang akan didinginkan. AC window yang mudah dalam proses pemasangan dan pembongkarannya dibandingkan AC Split ternyata menimbulkan suara berisik saat AC ini bekerja. Sedangkan AC split lebih sulit untuk proses  pemasangan dan pembongkarannya memiliki suara yang lebih tenang dibandingkan AC window sehingga untuk kenyamanan, AC split lebih unggul dibandingkan AC Window.

Sumber
[1]        http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/hartoyo-spdmpdmt/materi-kuliah-ac-     window-dan-split-hto.pdf
[2]        http://www.academia.edu/8729809/PERSENTASI_TEKNI_PENDINGIN


Saturday, October 22, 2016

Baterai Lithium Ion vs Baterai Lithium Polymer



            Baterai merupakan perangkat pada Handphone yang berguna untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk memasok (menyediakan) listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan handphone. Kebutuhan baterai untuk kebutuhan teknologi nirkabel dan portable semakin meningkat. Teknologi baterai kini pun semakin berkembang, dari baterai yang dulunya menggunakan baterai kering yang tidak bisa diisi ulang daya, kini teknologi rechargeable baterai semakin memudahkan dan memurahkan biaya untuk peralatan nirkabel, elektronik, termasuk telpon seluler. Baterai handphone  saat ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu baterai Lithium ion dan baterai Lithium polymer.

A         Baterai Lithium Ion
            Lithium Ion adalah tipe baterai yang seperti paling mudah ditemukan di barang-barang elektronik termasuk gadget seperti laptop, tablet, smartphone, dan lainnya. Lithium Ion tidak mengandung zat berbahaya tetapi sangat mudah terbakar (meledak) jika terkena api. Baterai jenis Li-ion ini Baterai ini menggunakan elektroda positif (kobalt lithium oksida, lithium besi fosfat, atau lithium mangan oksida), elektroda negatif (biasanya grafit), dan elektrolit (etilen karbonat, dietil karbonat). Elektrolit tersebut disimpan dalam pelarut organik diantara elektroda. Seluruh baterai terikat erat oleh bungkus (casing) logam. Rangkaian perlindungan juga ditambahkan untuk mengatur level tegangan dan arus dalam batas aman. Baterai Lithium Ion memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki Baterai lithium ion antara lain :
1.      Perawatan  lebih mudah dan tidak memiliki efek memori
2.      Lebih tahan lama bisa sampai ratusan kali isi ulang
3.      Lebih cocok untuk baterai gadget portable, smartphone, nirkabel, dan perangkat elektronik
4.      Mudah dilepas
5.      harga murah.

Kekurangan yang dimiliki Baterai lithium ion antara lain :
1.      Tidak kuat pada suhu tinggi
2.      Membutuhkan ukuran yang lebih besar untuk kapasitas yang besar
3.      Mudah terbakar

B.        Baterai Lithium Polymer
            Baterai ini bersifat cair (Liquid), menggunakan elektrolit polimer yang padat, dan mampu menghantarkan daya lebih cepat dan jenis baterai ini adalah hasil pengembangan dari Lithium Ion. Jenis ini diterapkan karena efektif untuk meningkatkan kapasitas baterai yang lebih tinggi dengan desain yang sangat tipis sehingga mudah di aplikasikan pada smartphone yang memiliki desain super tipis. Perbedaan dengan lithium ion terletak pada bahan pemisah atau bagian dimana ion bergerak di antara elektroda. Pada baterai lithium-polymer, pemisah terbuat dari polimer mikro-pori yang dilapisi gel elektrolit. Dalam hal ini, separator juga bertindak sebagai katalis dalam proses kimia secara keseluruhan. Baterai jenis ini juga memerlukan perlindungan sirkuit untuk memastikan tegangan berada dalam batas aman. Namun, tidak seperti lithium ion, lithium-polymer tidak memerlukan bungkus (casing) logam. Baterai Lithium Polymer memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki Baterai lithium polymer antara lain :
1.         Lebih Aman
2.         Lebih ringan
3.         Bisa bertahan lebih lama dari lithium ion
4.         Ramah Lingkungan

  Kekurangan yang dimiliki Baterai lithium ion antara lain :
1.         Biaya manufaktur mahal
2.         Jarang di temukan di pasaran
3.         Harga baterai Juga mahal karena cost untuk energi ini juga mahal
4.         Butuh teknisi handal untuk mengganti baterai baru

Kesimpulan

Baterai untuk handphone saat ini baik baterai lithium ion maupun baterai lithium polymer memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Baterai lithium ion menawarkan harga yang lebih murah serta kemudahan pada perawatannya karena dapat mudah dilepas untuk penggantiannya.  Baterai lithium polymer menawarkan kemampuan pemakaian yang lebih tahan lama katena memiliki daya tahan yang lebih besar dari baterai lithium ion.

Sumber :
[1]        http://www.berbagiteknologi.com/192/perbedaan-baterai-li-ion-dan-li-polymer/
[2]        https://jalantikus.com/tips/baterai-li-ion-vs-li-po/
[3]        http://www.amazine.co/39230/baterai-lithium-ion-vs-lithium-polymer-plus-minusnya/

[4]    http://inet.detik.com/read/2013/11/15/103409/2413902/1440/baterai-li-pol-atau-li-ion-        lebih-bagus-mana