Sepeda
air hamors berbeda dengan sepeda air pada umumnya, yaitu sepeda air fiberglass
yang memiliki bentuk hewan seperti bebek, anjing laut, dan kuda laut. Sepeda
air hamors menggunakan rangka sepeda darat pada umumnya yang dimodifikasi ulang
tanpa merubahnya secara signifikan, karena hanya memotong bagian fork dan
ditambah penyangga dibagian depan dan belakang. Penyangga berfungsi untuk
menghubungkan rangka sepeda dengan pelampung yang mampu menampung beban 120kg.
Sepeda air hamors menggunakan sistem penggerak bevel gear, roda gigi, dan proppeler.
Sistem kemudi menggunakan rudder yang langsung terhubung ke setang sepeda.
Ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan sepeda air hamors.
Selain pelampung dan sistem penggerak, faktor komponen juga harus diperhatikan
terutama rangka sepeda. Rangka merupakan komponen utama, penguat struktur sekaligus
sebagai pengendali. Jenis rangka sepeda yang di gunakan adalah sepeda mountain
bike, karena jenis sepeda ini tidak sama seperti sepeda pada umumnya. Jenis
sepeda ini memiliki keunggulan pada rangkanya yang cenderung lebih kokoh, kuat
dan ringan. Untuk mengetahui ditribusi tegangan dan perubahan bentuk bila
diberikan tekanan, maka harus mengetahui dimensi dan jenis material yang
digunakan.
Material
yang digunakan pada rangka sepeda air ini adalah Steel Alloys. Pengujian ini
dilakukan menggunakan solidworks. Data pada pembahasan ini diambil dari jurnal
penelitian berjudul “Simulasi Tegangan dan Perubahan Bentuk Pada Rangka Sepeda
Air Hamors Menggunakan Software Solidwork 2013” karya Hendra Saputra, Riza
Ahmad Zulkarnain.
Spesifikasi
Sepeda Air Hamors :
Bagian
sepeda air yang disimulasikan ini berdasarkan simulasi yang pernah dilakukan
oleh Andra Berlianto T. dan Bambang Daryanto W. (2012), dimana bagian yang di
simulasikan hanya pada bagian tangan, kaki (pedal sepeda), dan badan (tempat
duduk/sadel). Metode yang dilakukan oleh Andra Berlianto T. Dan Bambang
Daryanto W. (2012). Untuk menentukan beban pada setiap titik, dengan cara
pengukuran sebagai berikut:
Beban yang digunakan pada pengujian ini hanya 60kg dan 70kg dengan material rangka sepeda yaitu Alloy Steel. Besar
titik pembebanan dapat dilihat pada tabel berikut :
Untuk
berat pengendara sebesar 60kg dan 70kg adalah beban yang harus diterima oleh
rangka sepeda hamors. Dari massa satuan (Kilogram) dikonversikan menjadi gaya/force
(Newton).
Distribusi
tegangan pada beban 70 kg seperti pada gambar berikut :
Hasil
penujian kemudian dimasukkan pada tabel berikut :
Dari
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada material yang sama, semakin besar beban yang diberikan akan
semakin besar pula tegangan pada rangka sepeda hamors tersebut.
Sumber :
http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/09-Jurnal-Integrasi-Hendra-Saputra-2015_REVISI.pdf
No comments:
Post a Comment