Monday, April 27, 2015

Tugas V Manusia dan Penderitaan



A.      Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang memiliki arti menanggung. Penderitaan adalah menanggung sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Penderitaan memiliki tingkat mulai dari penderitaan yang ringan hingga penderitaan yang berat namun berat atau ringannya penderitaan ditentukan oleh individu yang menanggungnya. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Pederitaan akan dialami semua orang karena sudah menjadi bagian dalam hidup. Tuhan tidak hanya memberikan kesenangan atau kebahagiaan tetapi juga penderitaan agar manusia tidak memalingkan Tuhan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Sekarang yang paling penting upaya kita untuk meniadakan rasa takut dan rasa kurang itu Karena keduanya itu termasuk penyakit batin manusia maka usaha terbaik adalah menyehatkan batin itu. Kita mengetahui bahwa faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal dapat dibedakan dua macam yaitu:
1.         Eksternal murni, yaitu penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang  bersangkutan.
2.        Eksternal tak murni, yaitu penyebabnya tampak dari luar diri manusia, tetapi sebenarnya dari dalam diri manusia yang bersangkutan.
Bila kita mengalami penderitaan maka sikap kita yang paling jitu adalah "mawas diri". Dengan jalan itu dapat memperoleh jawaban penderitaan sehingga kita menjadi orang yang sabar dan tawakkal sambil berikhtiar menyingkirkan penderitaan.


B.      Pengalaman Penderitaan
            Salah satu pengalaman saya mengenai penderitaan adalah pada saat mengerjakan Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi I. Tugas ini menggunakan sistem persetujuan oleh asisten laboratorium. Jika belum disetujui maka tugas belum bisa diserahkan untuk mengukuti ujian laboratorium. Tugas ini merupakan salah satu tugas berat bagi saya tetapi penderitaan saya bukan terletak pada beratnya tugas ini.
            Saya mulai merasakan penderitaan setelah saya melihat salah satu teman saya hanya membuat tugas laporan akhir tersebut sebanyak 1 kali dan langsung disetujui oleh asisten laboratorium. Rupanya ia hanya menyalin tugas akhir tersebut dari temannya yang tugas laporannya telah disetujui asisten laboratorium. Ia berkata kepada saya “lama sekali kamu ngerjain tugasmu. Punya saya saja sudah disetujui padahal saya hanya 1 kali buat”. Saya sudah membuat tugas tersebut sebanyak 3 kali. Penderitaan saya semakin berat ketika tanggal terakhir menyerahkan tugas semakin dekat. Saya hanya berkata kepada teman saya yang membuat tugas laporan akhir tersebut sebanyak 1 kali dengan kata “ Jalan saya untuk menyelesaikan tugas ini sedikit lebih greget”. Akhirnya tugas saya disetujui pada tanggal terakhir penyerahan tugas tersebut. Setelah disetujui, saya langsung menjilid tugas tersebut dan menyerahkan tugas yang sudah disetujui tersebut kepada asisten laboratorium.
            Saya memutuskan untuk melanjutkan perjuangan saya untuk menyelesaikan tugas laporan akhir karena saya yakin saya bisa menyelesaikan tugas tersebut. Saya harus berjuang untuk keluar dari penderitaan pada tugas laporan akhir tersebut. Jika saya tidak melanjutkan perjuangan menyelesaikan tugas laporan akhir tersebut dan menyerah setelah 3 kali tugas saya ditolak mungkin saya tidak akan lulus mata kuliah praktikum proses produksi I.

C.      Hubungan Perjuangan dan Penderitaan
Penderitaan merupakan bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Manusia harus melakukan suatu usaha berupa perjuangan agar dapat keluar dari penderitaan. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Manusia adalah mahluk berbudaya dan dengan budayanya itu manusia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi dalam hidup manusia. Manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhanlah yang menentukan. Kelalaian manusia dapat menjadi sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan.
Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati dari pada hidup. Dengan pengertian bahwa dengan kematiannya, maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan pintas, salah satunya dengan bunuh diri. Oleh karena itu kita sebagai manusia yang mempunyai daya juang yang tinggi tidak seharusnya kita pesimis menghadapi penderitaan ini alangkah lebih baiknya kita terus berdoa kepada Tuhan yang maha esa supaya diberikan hidayahnya. Penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal seperti hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
Selain itu, hal lain yang dapat menyebabkan manusia menderita adalah hubungan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
Melalui penderitaan, kita dituntut untuk setia dalam melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya. Berbagai pengaruh dari penderitaan dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif. Sifat dari penderitaan bergantung pada manusia dalam menghadapi kenyataan hidup. Apabila menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu. Apabila menyikapi penderitaan secara negatif maka akan muncul dampak buruk seperti penyesalan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah meyerah dalam hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan penderitaan.

Sumber
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:nZoMyM0vsYAJ:nuri.staff.gunadarma.                       zzzzzzzac.id/Downloads/files/19527/bab6manusia_dan_penderitaan.pdf+&cd=1&hl=e
http://www.academia.edu/8334037/ILMU_BUDAYA_DASAR_MANUSIA_DAN_PENDERIT    
AAN

 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:XLnyA8R1nVkJ:www.academia.edu/
Documents/in/Manusia_Dan_Penderitaan+&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id

No comments:

Post a Comment