A.
Pengertian Manusia
Manusia memiliki arti yang sangat beragam karena di
tinjau dari ilmu yang berbeda-beda. Dalam ilmu kimia manusia dipandang sebagai
kumpulan partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang
dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu fisika manusia merupakan kumpulan energi dan
sistem fisik yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam
ilmu biologi manusia merupakan makhluk hidup yang termasuk golongan mamalia.
Dalam ilmu ekonomi manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan.
Dalam sosiologi manusia adalah makhluk sosial karena tidak dapat berdiri
sendiri dan membutuhkan manusia lain untuk menjalankan kehidupannya. Dalam ilmu
politik manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan. Dalam
ilmu filsafat manusia adalah makhluk yang berkebudayaan, sering disebut Homo Homanus.
Di dalam Al-Quran terdapat bermacam-macam penyebutan nama
manusia. perbedaan penjelasan nama manusia disebabkan oleh berbagai aspek diantaranya
:
-
Aspek historis
penciptaannya manusia. Aspek ini menyebut manusia sebagai Bani Adam (Q.S.
Al-‘Araaf: 31).
-
Aspek kecerdasan
menyebut manusia sebagai insan yaitu
makhluk terbaik yang diberikan akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan
(Q.S. Ar-Rahman: 3-4).
-
Aspek sosiologi
yang menyebut manusia sebagai annas
yang menunjukkan sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya (Q.S. Al-Baqarah:
21).
-
Aspek posisi menyebut
manusia sebagai ‘abdun yang berarti
hamba. Manusia menunjukkan kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus patuh
dan tunduk kepada-Nya
B.
Unsur-unsur yang Membangun Manusia
Manusia
terdiri dari empat unsure yang saling terkait diantaranya :
1.
Jasad yaitu badan
kasar manusia yang dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu
2.
Hayat yaitu hidup.
Manusia memiliki unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3.
Ruh yaitu
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran
4.
Nafas dalam
pengertian diri yaitu : kesadaran tentang diri sendiri
Jika
dikaitkan dengan kepribadian, manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga
unsur diantaranya :
1.
Id yang
merupakan struktur kepribadian yang primitif dan tidak nampak. Id merupakan energi
kejiawaan (psikis) yang menunjukkan ciri alami yang bersifat irrasional yang
terkait dengan sex yang menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri
manusia, tetapi berkaitan dengan struktur kepribadian yang pada menjadi
mediator antara insting dengan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan
dan terlepas dari realitas dan juga pengaruh sosial. Pencarian kepuasan harus di
penuhi baik secara langsung mengalami pengalaman seksual atau secara tidak
langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses
primer. Objek yang nyata dari pemenuhan kepuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan dari ketahanan psikoseksual dari perkembangan individual.
2. Ego yaitu bagian struktur kepribadian
yang pertama kali dibedakan dari Id. Ego sering
disebut sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam
menghubungkan Id ke dalam kehidupan sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain
3. Superego yaitu kesatuan dari standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang memiliki otoritas di dalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
C.
Hakikat
Manusia
1.
Makhluk Ciptaan Tuhan yang Terdiri dari Tubuh dan Jiwa sebagai Satu Kesatuan yang Utuh
Tubuh adalah materi yang dapat diraba, dilihat,
dirasa. Tubuh berwujud konkrit tetpi tidak bersifat abadi. Jika manusia itu
meninggal dunia maka tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa manusia berbeda dengan
tubuh manusia. Jiwa yang terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat dan
diraba. Jiwa memiliki wujud abstrak dan bersifat abadi. Jika manusia meninggal
dunia maka jiwa manusia tersebut lepas dari tubuhnya dan kembali ke asalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa yang lepas tersebut tidak mengalami kehancuran. Jiwa
adalah roh yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan
sumber kehidupan.
2. Makhluk
Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang
paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Kesempurnaan manusia bila dibandingkan dengan
makhluk hidup lainnya terletak pada adab dan budayanya. Hal tersebut karena manusia
diberi akal, perasaan, dan kehendak di dalam jiwa oleh penciptanya. Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu
mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, atau sebaliknya. Dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri
manusia itu ada dua macam yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani yang diterima melalui pancaindera. Perasaan
ini terdapat pada manusia atau hewan. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Contoh dari perasaan rohani adalah sebagai berikut :
·
Perasaan intelektual yaitu yang terkait dengan pengetahuan. Seseorang
dapat merasa senang jika ia dapat mengetahui sesuatu hal dan tidak merasa
senang jika tidak berhasil mengetahui sesuati hal
·
Perasaan estetis (keindahan) yaitu perasaan yang terkait dengan
keindahan. Seseorang merasa senang jika melihat atau mendengar sesuatu hal yang
indah. Seseorang dapat merasa tidak senang jika melihat atau mendengar sesuatu
hal yang tidak indah
·
Perasaan etis yaitu perasaan yang terkait dengan
kebaikan. Seseoang akan merasa senang jika sesuatu itu baik dan seseorang akan
merasa tidak senang jika sesuatu itu kurang baik
·
Perasaan diri yaitu perasaan yang terkait dengan harga diri seseorang
karena ada kekebihan pada dirinya dibandingkan dengan yang lain. Seseorang merasa
tinggi dan sombong jika memiliki kelebihan pada dirinya dan merasa rendah diri jika ada kekurangan dalam
dirinya.
·
Perasaan Sosial yaitu
perasaan ikut merasakan
kehidupan orang lain. Perasaan ini terkait dengan kelompok atau kehidupan
seseorang di masyarakat. Jika seseorang berhasil maka ia akan merasa senang.
Jika seseorang gagal atau mendapatkan musibah, ia akan merasa sedih
·
Perasaan Religius yaitu
perasaan yang terkait dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa jiwanya
tenteram apabila ia patuh dan tunduk kepada Tuhan dengan mematuhi segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
3.
Makhluk Biokultural yaitu Makhluk Hayati dan
Budayawi
Manusia sebagai makhluk hayati dapat dipelajari dari anatomi,
fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi,
evolusi biologis, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat
dipelajari dari kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, dan
lain sebagainya
4.
Makhluk Ciptaan Tuhan yang Terikat dengan
Lingkungan, Memiliki Kualitas, dan Martabat karena Adanya Kemampuan Bekerja dan
Berkarya
Manusia mempunyai tiga taraf kehidupan, yaitu
estesis, etis dan religious. Dengan taraf kehidupan estesis, manusia mampu
menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkannya kembali
dalam sebuah lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan taraf kehidupan etis
manusia dapat meningkatkan kehidupan estesis ke dalam tingkatan manusiawi dalam
bentuk keputusan yang dipertanggung jawabkan. Dengan taraf kehidupan religius,
manusia menghayati interaksinya dengan Tuhan
Manusia dipandang
sebagai mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya. Soren Kienkegaard
seorang filsuf asal Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia memiliki sifat-sifat
alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula dalam konteks kehidupan konkrit
D.
Kepribadian Bangsa Timur
Banyak ragam budaya yang dapat ditemui di dunia.
Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban di satu daerah dengan
daerah yang lain. Selain itu keanekaragaman budaya juga disebabkan karena
perbedaan letak geografis daerah. Manusia mendiami wilayah yang berbeda-beda. Ada
yang di wilayah Barat, Timur Tengah, dan Timur. Lingkungan yang berbeda membuat
kebiasaan, adat istiadat, budaya juga berbeda. Baik budaya barat, timur, maupun
timur tengah masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Misalnya
bangsa timur yang dikenal ramah, baik, dan bersahabat sehingga banyak orang
dari wilayah lain tertarik pada kebudayaan bangsa timur. Kebudayaan bangsa
timur identik dengan kebudayaan di benua Asia. Bangsa timur dikenal sangat baik
dan ramah, memiliki sikap toleransi tinggi, dan saling tolong menolong. Bangsa
barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, selalu berpendapat bahwa
orang-orang timur itu baik dan ramah. Dalam berpakaian, bangsa timur tergolong
sopan. Bangsa timur sangat melestarikan budaya masing-masing dan menjunjung
tinggi adat istiadat.
E.
Pengertian Kebudayaan
Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi yaitu berarti budi
atau akal. Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, budaya disebut culture yang berasal dari bahasa latin yang disebut Colere yang berarti mengerjakan. Kata culture diterjemahkan ke bahasa
Indonesia menjadi kata kultur.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat.
Beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahil sebagai berikut :
Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
Dari definisi tersebut, pengertian kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia
F.
Unsur-unsur Kebudayaan
Beberapa pendapat ahli yang mengemukakan
tentang unsur-unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan bahwa kebudayaan unsur pokok ada
4 diantaranya alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan
politik
Bronislaw Malinowski mengatakan unsur pokok kebudayaan ada 4. Unsur
tersebut meliputi:
1.
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2.
organisasi ekonomi
3.
alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4.
organisasi kekuatan (politik)
C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
1. bahasa
2. sistem pengetahuan
3. sistem teknologi, dan peralatan
4. sistem kesenian
5. sistem mata pencarian hidup
6. sistem religi
7. sistem kekerabatan, dan organisasi
kemasyarakatan
G. Wujud Kebudayaan
Wujud
kebuayaan menurut J.J.
Hoenigman dibedakan menjadi tiga yaitu gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan),
dan artefak (karya)
Gagasan (wujud ideal)
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang
bersifat abstrak dan tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari gagasan tersebut berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya
para penulis warga masyarakat yang bersangkutan. Pada masa sekarang, gagasan
kebudayaan juga tersimpan dalam arsip, disk, microfilm, dan microfish. Contoh
wujud kebudayaan berupa gagasan salah satunya adalah makna dari motif batik
Aktivitas (tindakan)
adalah kebudayaan berupa tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya berdasarkan
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Aktivitas bersofat konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan
didokumentasikan
Artefak
(Karya) adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Di antara ketiga wujud kebudayaan artefak paling
konkret.
H. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan yang merupakan karya manusia
memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Variations in Value Orientation (1961)
mengatakan sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1.
Masalah
Human Nature atau Masalah Makna Hidup
Manusia
Orientasi masalah makna hidup manusia
adalah orientasi yang
menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia yang dipandang sebagai pembawaan yang baik,
jahat, atau campuran. Manusia tidak hanya di
pandang sebagai baik
atau jahat tetapi juga dipandang untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita
harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran antara baik dan buruk.
Ada enam solusi untuk masalah ini yaitu :
1. Manusia yang bersifat jahat tetapi dapat diubah
2. Manusia yang bersifat jahat dan tidak dapat
diubah
3. Manusia adalah netral yang respek pada baik dan
jahat
4. Manusia adalah campuran baik dan jahat
5. Manusia itu baik tetapi dapat berubah
6. Manusia itu baik dan tidak dapat berubah
2.
Masalah
Man Nature
Masalah merupakan permasalahan makna
dari hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya
3.
Masalah
Waktu (Time)
Masalah waktu merupakan permasalahan mengenai persepsi manusia
mengenai waktu
4.
Masalah Aktivitas
Masalah aktivitas merupakan masalah makna dari pekerjaan, karya,
dan perbuatan manusia. Aktifitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu :
1.
Doing, orientasi ini
melibatkan pada tipe aktifitas yang hasilnya tampak pada eksternal individuyang
diukur dengan sesuatu.
2.
Being merupakan lawan yang
extrem dari orientasi doing.
3.
Becoming merupakan integrasi
keseluruhan pada perkembangan diri.
5.
Masalah Hubungan Manusia
dengan Sesama Manusia (Relational)
Masalah ini berkaitan
dengan hubungan antara sesama manusia baik secara horizontal (sesama), maupun
hubungan secara vertical (dengan para tokoh). Ada pula yang individualistis (menilai tinggi kekuatan
sendiri)
I. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena terdapat ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Beberapa pengertian
perubahan kebudayaan menurut para ahli :
1.
Menurut Kingsley Davis
perubahan kebudayaan ialah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
2.
Menurut Selo Soemardjan
perubahan kebudayaan adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat
Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan
kebudayaan antara lain:
1.
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.
2. Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan
3.
Faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah
Faktor internal yang mendukung proses perubahan
kebudayaan antara lain :
1.
Perubahan demografis
2.
Konflik sosial
3.
Bencana alam
4.
Perubahan lingkungan alam
Faktor eksternal yang mendukung proses perubahan
kebudayaan antara lain:
1.
Peperangan
2.
Penyebaran agama
3.
perdagangan
Faktor-faktor yang menghambat terjadinya proses
perubahan kebudayaan antara lain:
1.
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar
berubah seperti : adat istiadat dan keyakinan agama
2.
Adanya individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan
Terdapat berbagai bentuk
proses perubahan kebudayaan. Bentuk-bentuk proses perubahan kebudayaan antara
lain:
1.
Difusi yaitu penyebaran
unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh bentuk
perubahan difusi terdapat pada masyarakat petani. Sebelum mengenal traktor,
petani masih menggunakan tenaga hewan seperti kerbau untuk membajak sawah.
Setelah ditemukan traktor, petani tidak lagi menggunakan tenaga hewan untuk
membajak sawah. Penggunaan traktor mulai popular di California pada tahun
1930an. Dengan adanya interaksi antara masyarakat yang belum mengenal traktor
dan masyarakat yang telah mengenal traktor, para petani mulai menggantikan
tenaga hewan dengan traktor untuk membajak sawah. Penggunaan traktor lambat
laun menyebar di kalangan petani di seluruh dunia
2.
Akulturasi yaitu perpaduan dua
kebudayaan atau lebih yang berbeda sehingga dua atau lebih kebudayaan tersebut
menyatu tanpa menghilangkan keaslian dari budaya asal. Contoh akulturasi dapat
dilihat pada Masjid Kudus. Akulturasi yang terjadi pada masjid ini adalah
akulturasi kebudayaan hindu-buddha dan kebudayaan islam. Budaya
hindu-buddha terlihat pada menaranya.
Walaupun kebudayaan hindu-buddha terlihat jelas tetapi kebudayaan islam yang
ada di masjid ini tidak hilang’
3.
Asimilasi yaitu penyesuaian seseorang/kelompok
orang asing terhadap kebudayaan setempat
4.
Penetrasi yaitu masuknya unsur
kebudayaan asing secara paksa yang merusak unsur kebudayaan lama yang didatangi
oleh unsur kebudayaan asing tersebut
5.
Invansi yaitu masuknya unsur kebudayaan
asing dengan cara peperangan/penaklukan suatu bangsa oleh bangsa lain
6.
Imitasi yaitu meniru kebudayaan
lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru
J. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam hubungan antara manusia dan kebudayaan, manusia
berperan sebagai perilaku kebudayaan. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Kebudayaan mengatur
hidup manusia agar sesuai dengan kebudayaan yang telah diciptakan. Hubungan
antara manusia dan kebudayaan
dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat. Hubungan ini
dinyatakan sebagai dialektis karena saling terkait satu sama lain. Proses
dialektis terdiri dari tiga tahap yaitu:
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekpresikan
dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, merupakan proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia. Masyarakat dan segala pranata sosialnya akan
mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia
3. Internalisasi yaitu proses disergapnya masyarakat oleh
manusia. Maksudnya adalah manusia mempelajari kembali masyarakatnya
sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan
yang dibentuk oleh masyarakat
K.
Contoh
Hubungan antara Manusia dan
Kebudayaan
Salah satu contoh dari hubungan antara manusia
dan kebudayaannya adalah budaya untuk tidak memakan daging babi, daging anjing,
serta meminum minuman beralkohol pada masyarakat muslim. Hubungan antara
manusia dan kebudayaan tersebut didasarkan pada ajaran agama islam yang
melarang umatnya untuk meminum minuman beralkohol dan memakan daging babi dan
daging anjing. Masyarakat yang beragama lain yang tidak terdapat larangan untuk
meminum minuman beralkohol dan memakan daging babi dan daging anjing tidak mengikuti kebudayaan tersebut.
Referensi
Nugroho, Wahyu dan
Achmad Muchji. 1994. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Universitas Gunadarma
Kosasih,
Aceng. tt. Konsep Manusia Utuh dalam
Pendidikan Umum.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196509171990011ACENG_KOSASIH/Konsep_Manusia_Utuh.pdf
Budaya,
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. diakses 11 maret 2015
Prasetia, Yan Ajie.
2012. “Ilmu Budaya Dasar”. https://www.scribd.com/doc/87002513/MAKALAH-IBD.
diakses 11 maret 2015
Manaf, Noval. 20112. “
Makalah Antropologi (Definisi kebudayaan, sebab, dan akibat perubahan
kebudayaan)”. http://www.academia.edu/7394043/Makalah_Antropologi_definisi_kebudayaan_sebab_dan_akibat_perubahan_kebudayaan_
. diakses 11 maret 2015
No comments:
Post a Comment