Teknologi Informasi dan Multimedia
1. Pengertian
Multimedia
Kata Multimedia berasal dari kata
multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin (nouns) yang berarti banyak atau bermacam-macam serta kata media
berasal dari bahasa Latin, yaitu kata medium yang berarti perantara atau
sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu.
Tetapi dalam American Heritage Electronic
Dictionary (1991), medium diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan
mempresentasikan informasi.
Beberapa pengertian multimedia
menurut para ahli :
a. Hofstetter
(2001)
Multimedia yaitu penggunaan komputer
untuk menyajikan dan mengga bungkan
teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) serta koneksi (link) sehingga pengguna dapat
bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan
berkomunikasi (Hofstetter 2001).
b. Gayeski (1993)
Multimedia sebagai kumpulan media
berbasis komputer dan sistem komunikasi
yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan, menghantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks,
grafik, audio, video, dan sebagainya.
c. Oblinger (1993)
Multimedia merupakan penyatuan dua
atau lebih media komunikasi seperti teks,
grafik, animasi, audio dan video dengan ciri-ciri interaktivitas komputer untuk menghasilkan satu presentasi
menarik.
d. Reddi (2003)
Multimedia sebagai suatu integrasi
elemen beberapa media (audio, video, grafik,
teks, animasi, dan sebagainya) menjadi sebuah kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang
memberikan hasil lebih menguntungkan bagi pengguna
ketimbang elemen media secara individual.
Referensi :
[1] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta
[2] American Heritage Electronic Dictionary.
1991. Houghton Mifflin Company
Trade & Reference Division
[3] Hofstetter. 2001. Dalam Mohammad Suyanto:
Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: ANDI
[4] Gayeski, D.M. 1993. Making Sense of
Multimedia: Introduction to This Volume.
[5] Reddi, U.V. 2003. Multimedia as an educational
tool. In Educational multimedia:
A handbook for teacher-developers.
New Delhi: CEMCA
2. Konsep
Dasar Multimedia
Pada seni teater yang memanfaatkan
lebih dari satu medium sering kali disebut sebagai pertunjukan multimedia. Pertunjukan
bermultimedia mencakup media monitor video, synthesized band, dan karya manusia
sebagai bagian dari pertunjukan. Pada perkembangannya istilah multimedia
mengalami sedikit perubahan terutama pada penggunaannya, yang semula memiliki
makna seni pertunjukan dengan menggunakan berbagai media beralih ke istilah komputer,
hingga akhirnya istilah multimedia masuk dalam kosa kata komputer.
Konsep multimedia dari waktu ke
waktu mengalami perubahan di setiap masanya. Sebagai
contoh pada era 60-an multimedia diartikan sebagai kumpulan berbagai peralatan
media yang berbeda untuk digunakan presentasi. Tetapi di tahun 90-an, multimedia
mulai dimaknai sebagai transmitting text, audio and graphics in real time. Konsep multimedia yang digunakan dalam
pembahasan ini berarti program untuk penyampaian konten digital secara keseluruhan
menggunakan kombinasi terpadu antara teks, audio, gambar dua dimensi (2D) dan
tiga dimensi (3D), video dan animasi seperti yang dapat dilihat dalam gambar
1.1 di bawah ini.
Menurut Iwan Binanto, Multimedia
dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan teknik pengoperasianya antara lain :
1. Multimedia Interaktif
Pengguna dapat mengontrol apa dan
kapan elemen-elemen multimedia akan
dikirimkan atau ditampilkan.
2. Multimedia Hiperaktif
Multimedia jenis ini mempunyai suatu
struktur dari elemen-elemen terkait dengan
pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai
banyak tautan atau link yang menghubungkan
elemen-elemen multimedia yang tersedia
3. Multimedia Linear
Pengguna hanya menjadi penonton dan
menikmati prouk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir
Di dalam
multimedia, terdapat 5 elemen utama. 5 elemen utama menurut Vaughan antara lain
:
1. Teks yang digunakan untuk merancang
judul, menu, dan tombol.
2. Suara yang digunakan untuk presentasi.
Suara dalam multimedia dibagi 2 yaitu
digital audio dan MIDI (Music Instrument
Digital Interface)
3. Gambar yang digunakan untuk tampilan
visual pada presentasi. Gambar menurut
Vaughan dibagi 2 yaitu bitmap yang dibentuk dari matrix titik warna, dan juga vector. Warna pada
gambar menurut Dastbaz terbagi dalam 3
kelompok antara lain grayscale, coloured
graphics, dan mono graphics. grayscale
yang terdiri dari warna hitam putih yang dapat digunakan dalam berbagai tingkatan warna. , coloured graphics merepresentasikan
warna dalam bit. mono graphics mengandung warna hitam
putih saja.
4. Video yang dapat membuat presentasi
lebih efektif
5. Animasi berupa gambar bergerak.
Referensi :
[1] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta
[2] Binanto, Iwan (2010). Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta:
Andi.
[3] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work, Sixth Edition.McGraw-Hill Companies, Inc.
[4] Dastbaz, Muhammad. 2002. Designing
Interactive Multimedia System. London:
McGraw Hill Companies, Inc.
[5] Gayeski, D.M. 1993. Making Sense of
Multimedia: Introduction to This Volume.
3. Pemanfaatan
Multimedia
Multimedia memberi nuansa baru dalam
pencarian informasi melalui aktivitas membaca. Membaca berbantukan multimedia dapat
memberikan beberapa manfaat, yaitu menjadikan kegiatan membaca lebih dinamis. Multimedia
melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks melainkan
juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi dan
video. Multimedia juga dimanfaatkan di berbagai bidang antara lain :
1. Bidang Ekonomi
Penyajian multimedia secara visual
dapat membantu menjelaskan bidang ekonomi
atau bisnis yang ditawarkan, seperti tentang profil, produk, jasa, maupun hal lain mengenai perusahaan.
2. Bidang Pendidikan
Multimedia dapat digunakan dalam
penyampaian bahan ajar secara interaktif
dan untuk mempermudah pembelajaran. Contoh dari pemanfaatan multimedia di bidang pendidikan
yaitu pembelajaran berbantukan komputer.
3. Industri Perfilman
Pemanfaatan multimedia dalam
perfilman yaitu adanya film animasi dua dimensi
(2D) atau tiga dimensi (3D) dapat digunakan sebagai sarana informasi, pendidikan, dokumentasi maupun
hiburan.
4. Hiburan
Contoh dari pemanfaatan multimedia
dalam dunia hiburan antara lain dengan
adanya game
5. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, salah satu
pemanfaatannya yaitu dalam bentuk modul
penyuluhan kesehatan.
6. Pariwisata
Dalam bidang kesehatan, salah satu
pemanfaatannya yaitu untuk promosi objek
wisata. https://www.youtube.com/watch?v=aNi1klXgczk
Referensi :
[1] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
[2] Munir & Halimah Badioze Zaman. 2002.
Metodologi pengembangan multimedia
dalam pendidikan. Mimbar Pendidikan
XX1(2). Universitas Pendidikan
Indonesia.
[3] Syarifudin, Chabib. dan Wahyu Pujiono.
2013., Pembuatan
Film Animasi Pendek
“Dahsyatnya Sedekah” Berbasis Multimedia Menggunakan Teknik 2d
Hybrid Animation Dengan Pemanfaatan Graphic:
Jurnal Sarjana Teknik Informatika
Vol.1 No.1
[4] Hadnyanawati, Hestieyonini. 2007., Pemanfaatan Multimedia sebagai Media Penyuluhan Kesehatan Gigi :
Indonesian Journal of Dentistry
[5] Putra, Ilham Eka dan Wahyudi. 2015.,
Rancang Bangun
Aplikasi Promosi Pariwisata Berbasis
Multimedia Interaktif Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat :
Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2
4. Multimedia
dalam Pendidikan
Penggunaan multimedia dalam pendidikan
mempunyai beberapa keistimewaan antara lain:
a. Multimedia dalam pendidikan berbasis
komputer;
Multimedia dalam pendidikan berbasis
komputer antara lain digunakan untuk
menyampaikan bahan pengajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif. Istilah ini dikemukakan
oleh Criswell (1989) CAL (computer aided
learning).
b. Multimedia menyediakan proses
pembelajaran interaktif dan memberikan kemudahan;
d. Multimedia memberikan kebebasan kepada
peserta didik dalam menentukan materi pelajaran;
e. Multimedia memberikan kemudahan
mengontrol yang sistematis dalam pembelajaran.
Multimedia dalam pendidikan
bertujuan untuk menyajikan proses pengajaran dalam bentuk yang menyenangkan. Secara
umum terdapat beberapa kriteria bahan ajar multimedia yang baik antara lain :
a. Tampilannya harus menarik
b. Bahasanya mudah dipahami
c. materi disajikan secara interaktif artinya
menggugah hati peserta didik untuk
terlibat aktif melalui masalah-masalah maupun pertanyaan-pertanyaan yang dirancang dalam bahan
ajar berbantu multimedia.
d. Mampu memenuhi kebutuhan untuk
mengakomodasi berbagai gaya belajar yang berbeda.
Akan tetapi, Multimedia
dalam proses pembelajaran bukan satu-satunya penentu keberhasilan belajar. Faktor
lain yang menentukan keberhasilan proses belajar diantaranya motivasi peserta
didik, keadaan sosial, ekonomi dan pendidikan keluarga, situasi pada saat
proses belajar, kurikulum dan pendidik. DeVoogd & Kritt (1997) mengatakan
multimedia tidak mengajar secara langsung, namun hanya sebagai alat bantu atau
alat peraga, sebab yang mengajar tetap saja pendidik. Dalam penggunaan media
apabila seorang peserta didik faham dan terampil maka aktivitas akan berjalan
dengan baik dan berhasil menguasai materi pembelajaran. Sebaliknya, jika peserta
didik tidak memahami dan tidak terampil, maka media tersebut bukannya untuk mempermudah
bahkan mungkin akan menghambat keberhasilan.
Referensi :
[1] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
[2] Criswell, Eleanor L. 1989. The Design of Computer Based Instruction.
New York: Macmilan Publishing
Company.
[3] Ramli, Muhammad. 2013., Aplikasi Teknologi
Multimedia dalam Pendidikan: Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan Vol.
11 No.19
[5] Dewi, Tiara Anggia. 2015. Implementasi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Ekonomi Di Sekolah.
Jurnal ISSN: 2337-4721 Vol. 3. No.2
5. Multimedia
di Kalangan Masyarakat
Perkembangan multimedia tentu saja
membawa pengaruh yang besar pada kehidupan masyarakat. Banyaknya temuan baru di
dunia teknologi semakin mempermudah dan mempercepat berbagai macam aktivitas
yang dilakukan dalam masyarakat. Hal ini tentunya membuat multimedia bukan lagi
menjadi hal yang asing bagi masyarakat.
Salah satu pemanfaatan multimedia di
masyarakat yaitu dalam hal komunikasi. Dahulu sebelum multimedia berkembang,
penyampaian pesan antar masyarakat membutuhkan waktu yang lebih lama namun
setelah adanya perkembangan multimedia melalui banyaknya penggunaan handphone,
penyampaian pesan kini hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat. Bentuk lain
dari pemanfaatan multimedia di masyarakat yaitu adanya iklan layanan masyarakat
berbasis animasi.
Referensi :
[1] Maarof, Mohammad Aizaini. 2004. Teknologi Maklumat Multimedia, Keselamatan Data, dan Koridor Raya
Multimedia (MSC) . Johor: Universiti Teknologi
Malaysia
[2] Putra, Muhammad Alamsyah Try., dkk. 2017.
Iklan Layanan
Masyarakat tentang Bahaya
Banjir Berbasis Multimedia Animasi Motion Graphic. Prosiding
Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi: Vol. 2. No.1
[5] Suyanto, Mohammad. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Andi
6. Perangkat
Aplikasi Multimedia
Sistem multimedia mempunyai pengertian
suatu integrasi atau gabungan dari komponen-komponen multimedia seperti teks, gambar,
suara audio, animasi dan video. Komputer, film, video, TV, radio dan sebagainya
merupakan bagian-bagian dari multimedia. Sistem adalah setiap sesuatu yang
terdiri atas objek, unsur atau komponen yang berhubungan atau berkaitan satu
sama lain sehingga menjadi satu kesatuan pemrosesan dan pengolahan. Untuk
mencapai tujuannya, sebuah sistem membutuhkan sistem pendukung atau alat bantu
seperti hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware (manusia). Perangkat keras
yang diperlukan dalam multimedia menurut Mandel (2001) yaitu :
a. Perangkat capture, yaitu kamera video,
video recorder, mikrofon audio, keyboard,
graphics tablet, perangkat 3D input, sensor sentuh, perangkat VR, perangkat keras untuk
digitising/sampling
b. Perangkat penyimpanan, yaitu hard disk,
CD ROM, Jaz/Zip drive, DVD, dan
lain-lain
c. Jaringan komunikasi,seperti FDDI, ATM,
intranet, internet
d. Sistem komputer, seperti komputer PC
desktop, komputer workstation, perangkat
keras MPEG/VIDEO/DSP
e. Perangkat penampil, seperti speaker
dengan kualitas CD, HDTV, SVGA, monitor
Hi-Res, printer warna, dan lain-lain
Menurut Linda Tway (1992), perangkat
keras multimedia terdiri dari perangkat keras penggunaan dan perangkat keras pengembangan.
Perangkat keras untuk pengembangan seperti perangkat keras penggunaan, dengan
tambahan beberapa komponen seperti VGA, monitor komputer, keyboard, CD ROM
driver, atau speaker. Sedangkan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk sistem multimedia antara lain :
a. Adobe Director
Adobe Director adalah authoring tool
untuk multimedia dengan standard industri
dan internet. Adobe Director menghasilkan animasi seperti yang dibuat oleh animator dengan cara
konvensional. Animasi dilakukan dengan
menempatkan layer tersendiri dari setiap gambar digerakkan frame demi frame. Director tidak saja menggabungkan
komponen multimedia menjadi
film yang merupakan gambar bergerak, tetapi dilengkapi dengan Linggo Language untuk pemrograman yang
diperlukan dalam pengembangan
multimedia interaktif. Dengan Lingo Language dapat dibuat suatu multimedia dimana pengguna dapat memasukkan data, evaluasi dan memberikan jawaban yang sesuai dengan
perhitungan. Dalam multimedia teks,
gambar, animasi dan digital video dapat dilihat bersama-sama tampil pada satu waktu. Banyak halaman web, presentasi
dalam CD ROM menggunakan button
sebagai alat interaktif.
b. Adobe Freehand
Macromedia Freehand, CorelDraw, atau
Adobe Illustrator digunakan untuk membuat
gambar vektor. Gambar tesebut dapat dibuat secara rinci, kemudian diekspor ke format arsip
bitmap sebelum digunakan pada Adobe Director.
c. 3D Studio Max
Perangkat lunak seperti 3D Studio
Max digunakan untuk membuat animasi tiga
dimensi. Hasil animasi tersebut diekspor dalam format arsip AVI atau MOV dapat dipakai pada Adobe
Director. 3D Studio Max juga dipakai untuk
pemodelan objek maupun animasi yang digunakan untuk pengembangan virtual reality dan film layar lebar. Pemodelan
diperlukan untuk simulasi.
Referensi :
[1] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta
[2] Binanto, Iwan (2010). Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta:
Andi.
[3] Tway, Linda E. 1992. Welcome to Multimedia. New York: Management Information System Source, Inc.
[4] Luther, Arch. 1993. Authoring Interactive Multimedia. New York: AP Professional.
[5] Allis, Lee. et al. 1997. Inside Macromedia Director 6 with Lingo.
Indianapolis: New Riders.