Nama : Galih Seto
Kelas : 1IC12
NPM : 24414441
Tema : Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Akulturasi pada Tempat Ibadah di Indonesia
Pernahkah
kita melihat bentuk-bentuk masjid di Indonesia yang memiliki atap berbentuk
limas berundak-undak? Jika pernah melihat maka berasal dari manakah budaya
berupa atap limas berundak tersebut?
Pendahuluan
Kebanyakan
masjid-masjid bersejarah di Indonesia merupakan akulturasi dari kebudayaan
hindu-buddha. Ciri khas dari kebudayaan hindu-buddha ini dapat kita lihat dari
atap masjid yang berbentuk limas berundak-undak. Hal ini disebabkan oleh
dominasi hindu-buddha di Indonesia yang cukup lama sebelum kebudayaan islam
masuk ke Indonesia sehingga kebudayaan hindu-buddha masih berakar pada
masyarakat Indonesia.
Permasalahan
Arsitektur
pada kebanyakan masjid di Indonesia merupakan contoh kebudayaan yang ada di Indonesia
sebelum islam masuk ke Indonesia yaitu kebudayaan hindu-buddha. Dengan
kebudayaan hindu-buddha yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia yang salah
satu contohnya adalah pada arsitektur kebanyakan masjid di Indonesia, tentunya
akan terjadi akultrasi antara kebudayaan hindu-buddha dan kebudayaan islam.
Bagaimana kebudayaan hindu-buddha bisa ada pada masjid di Indonesia? Apakah kebudayaan
hindu-buddha tersebut bertentangan dengan ajaran islam?
Pembahasan
Kebudayaan hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga
jaman dahulu oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha,
dan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia. Kebudayaan yang dibawa oleh hindu
buddha memengaruhi kebudayaan islam yang ada di Indonesia sehingga terjadi
akulturasi antara kebudayaan hindu buddha dan kebudyaan islam
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau
lebih yg saling bertemu dan saling mempengaruhi. Akulturasi disebabkan oleh
beberapa faktor seperti :
1.
Jumlah penduduk yang bertambah atau berkurang
2.
Revolusi yang terlalu cepat
3.
Permasalahan antar masyarakat
4.
Perubahan alam
5.
Peperangan
6.
Pengaruh dari budaya luar
Pada kasus ini dua kebudayaan yang dimaksud
adalah kebudayaan hindu Buddha dan kebudayaan islam yang saling memengaruhi
arsitektur masjid. Faktor yang memengaruhi akulturasi arsitektur masjid adalah
faktor pengaruh dari budaya luar di luar kebudayaan islam yaitu kebudayaan
hindu buddha
Pada kasus ini kebudayaan hindu-buddha yang ada
pada masjid tidak bertentangan pada ajaran islam karena proses pencampuran
budaya atau akulturasi ini mengalami proses seleksi yaitu proses pemilihan dari
budaya luar yang masuk dengan pertimbangan yang matang.
Salah satu hasil seleksi terhadap proses
akulturasi yang terjadi pada masjid yang memiliki arsitektur dari kebudayaan
hindu-buddha adalah tidak terdapat patung pada bagian dalam masjid karena dalam
ajaran islam penggunaan patung untuk benda pajangan dilarang. Hal ini berbeda
dengan kebudayaan hindu Buddha yang memiliki banyak patung pada tempat
ibadahnya.
Sumber :